Gerhana Matahari maupun Gerhana Bulan merupakan satu dari sekian banyaknya tanda-tanda Kebesaran Allah SWT kepada hambaNya. Bagi kita selaku muslim dengan adanya Gerhana Matahari maupun Gerhana Bulan tersebut bisa mengambil suatu Faidah, Hikmah serta mendapatkan pembelajaran dengan terjadinya Gerhana Matahari maupun Gerhana Bulan tersebut.
Sebagai Seorang muslim kita harus bisa mengambil suatu Faidah dan Hikmah dari tanda-tanda kekuasaan Allah SWT yang terkandung di dalamnya. Agar kita bisa menambah kecintaan dan ketaatan dalam beribadah terhadapNYA. Seperti apa yang di Nukilkan oleh Al-Imam At-Thabary dari sebagian ulama mengenai Gerhana Matahari maupun Gerhana Bulan.
Berikut informasi yang diterima dari Ustadz Imam Abu Abdillah, Da'i di Ma'had Assunah, Lampeuneurut, Aceh Besar yang di publis oleh Serambinews.com, Selasa (8/3//2016). Bahwa di antara Faidah dan Hikmahnya terjadi Gerhana Matahari maupun Gerhana Bulan diantaranya :
1. Matahari dan Bulan merupakan satu di antara makhluk Allah yang besar dan istimewa namun tunduk di bawah kekuasaan Allah.
2. Dengan terjadinya Gerhana Matahari maupun Gerhana Bulan maka akan terjadi perubahan iklim dan keadaan setelahnya.
3. Pengingat terhadap hati yang lalai dan lupa akan Rabbnya, sehingga akan sadar dan melakukan kewajibannya sebagai hamba Allah.
4. Sebagai pelajaran untuk semua manusia apa yang akan terjadi di hari qiyamah kelak, sehingga semakin mempersiapkan diri untuk menghadapi hari bertemu dengan-Nya.
5. Sebagai pengingat bahwa manusia harus selalu berada dalam kondisi Al Khauf (takut) dan Ar Roja (mengharap Pahala Allah), begitulah matahari tertutup setelah normal, kemudian menjadi normal kembali.
6. Juga kadang seorang yang tidak berdosa akan terkena dampak musibah, bagaimana dengan yang selalu berbuat dosa, maka berhentilah.
7. Kebanyakan kaum Muslimin mendatangi shalat tanpa perasaan takut, dengan adanya Shalat Gerhana dengan kondisi yang mencemaskan dari gerhana tersebut barangkali menjadi kebiasaan baik untuk selalu pergi ke masjid menjalankan shalat lima waktu dengan penuh rasa takut jika tidak diterima shalatnya. ( Lihat : Ghayatul Ahkam : 3 / 252 – 2523 ).
Semoga Allah menerima semua amalan kebaikan kita dan menjadikan kita semua termasuk hamba-hamba yang diridhai-Nya.
Sumber Informasi : Aceh.Tribunnews
Post Comment