China - Diam-diam ternyata China telah mengerahkan peluru kendali di Pulau Woody dekat Laut China Selatan ujar JuBir Kementerian Pertahanan Taiwan, Mayor Jenderal David Lo.
JuBir Kementerian Pertahanan Taiwan, Mayor Jenderal David Lo berkata, keterangan lanjutan tentang posisi senjata itu tidak dapat dipublikasikan.
Dilaporkan Fox News yang mengutip citra satelit sipil melaporkan tentang penempatan rudal canggih oleh china dikawasan sengketa tersebut.
Jubir Pentagon, AS. Bill Urban, memastikan bahwa pihak AS memantau pengerahan rudal cangging buatan china tersebut." Meskipun saya tidak bisa mengomentari hal-hal yang berkaitan dengan intelijen, kami memantau ini sangat erat," katanya seperti di kutip Reuters, Rabu (17/12/2016).
Laporan pengerahan rudal tersebut muncul saat Presiden AS, Barack Obama beserta para pimpinan ASEAN sedang melakukan pertemuan puncak di California.
Pada konferensi pers setelah pertemuan puncak, Presiden AS tersebut beserta para pemimpin ASEAN membincangkan hal-hal untuk meredakan ketegangan di laut China Selatan. semua pihak setuju bahwa setiap sangketa wilayah harus dibicarakan secara damai dan melalui proses hukum.
Menurut Data Citra Satelit, sebelum rudal tersebut tiba di Pulau Woody, pantai di pulau sangketa tersebut telah dikosongkan semenjan 3 februari lalu, dan keberadaan rudal china tersebut dipastikan berada sejak seminggu terakhir Namun baru terlihat pada 14 februari 2016 lalu.
AS masih mengkonfirmasi akurasi dari foto citra satelit tersebut, diduga rudal canggih yang dikerahkan china berjenis Rudal HQ-9, rudal yang mampu meleset sejauh 200 km dan bisa membahayakan pesawat terbang sipil maupun militer.
Meskipun demikian, Pihak China belum mengkonfirmasi laporan tentatang rudal canggih yang ditempatkan tersebut. Pihak China selama ini telah mengklaim 90 persen kawasan laut china selatan.
Malaysia, Vietnam, FIlipina, Brunei dan juga Taiwan sama-sama mengklaim juga sebagian wilayah Pulau Woody yang kaya tersebut.
Post Comment