Saturday 20 February 2016

Unknown

Intat Linto - Meriahnya Pesta Perkawinan Di Aceh

intat-linto-meriahnya-pesta-perkawinan-di-aceh

SagoePostNews - Tak ada yang lebih meriah di kampung-kampung di aceh selain pada acara pernikahan. Jika anda pendatang baru di Aceh sebaiknya jangan segan-segan menghampiri acara pesta perkawinan. "Kan saya gak di undang", Tak perlu khawatir karena masyarakat aceh sangat open (terbuka) bagi semua kalangan. gak percaya tanya dah, Pasti dari semua rombongan dan tamu-tamu yang datang pasti ada yang gak di undang tapi hadir juga. hehehhe..... Bukan karena tebal muka ya (gak tau malu) tapi karena ikatan solidaritas dalam masyarakat aceh yang masih kental. Dan menjadi satu kebanggaan tersendiri jika anda hadir.

Tradisi Adat dan Budaya Aceh yang satu ini pasti semua orang aceh pernah melakukannya, Otomatis bagi Kaum Adam yang sudah menikah. Budaya Entat Linto merupakan lambang atau ciri khas masyarakat Aceh dalam setiap pesta perkawinan yang terus dibudayakan oleh endatu(nenek moyang) kepada anak cucunya.

Meriahnya Pesta Perkawinan Di Aceh (Intat Linto) tidak terlepas dari peran muda mudi dan para orang tua, baik itu dari Pihak Pengantin Pria (Linto) maupun Pihak Pengantin Wanita (Dara Baro).
Intat Linto (Antar Pengantin Pria) adalah iring-iringan pengantin pria menuju kerumah mempelai wanita oleh pihak keluarga maupun masyarakat kampung sipria. Dalam proses Intat Linto pihak pria membawa Hidang, Tebu, Buah Kelapa Muda, Pohon Kelapa (Kecil), Ranup, Dan Sebagainya yang terbungkus didalam Hidang untuk mempelai wanitanya. "Dalam hal Hidang, itu tertentu menurut daerah dan pihak keluarga di aceh"


Rombongan intat linto biasanya diawali dengan kedatangan pengantin pria yang di iring-iringi pada bagian depan oleh para rombongan kaum wanita beserta dengan hidang lalu ditengah posisi linto yang dipayungi oleh pihak keluarga dan para rombongan kaum lelaki dengan berselawat.

Pada kebiasaan orang aceh pada saat mempelai pria sebelum sampai dipintu rumah mempelai wanita ada pihak orang tua kampung yang menyambut kedatangan mempelai pria. nah pada saat inilah sebenarnya proses yang paling seru.

Ada sebagian daerah di aceh yang pada tahap penyambutan ini balas membalas pantun. cuma dari sekian banyaknya Adat dan Budaya ini hampir punah dikalangan masyarakat.
Namun pada zaman sekarang ini, proses menyambut kedatangan linto pada kebanyakannya dengan sambutan penghormatan dan tegur sapa oleh para orang tua kampung setempat dengan para orang tua rombongan pihak linto. dan pergantian payung dari pihak linto dan pihak wanita untuk mempayungi linto sampai dengan pintu masuk rumah mempelai wanita.

Budaya ini telah turun menurun dilaksanakan oleh masyarakat aceh dengan maksud bahwa mempelai pria diterima disisi keluarga wanita.

Dengan demikian rombongan linto dipersilahkan untuk menikmati hidang yang telah disediakan.

Pada biasanya rombongan masyarakat ataupun keluarga bisa menikmati santapan makanan yang telah disediakan oleh mempelai wanita ditempat yang telah disediakan oleh pihak keluarga wanita yaitu di depan/samping rumah ala prans.

Sedangkan bagi keluarga dekat, kerabat maupun para tetua di dari pihak mempelai pria bisa masuk kedalam dan menikmati hidangan bersama dengan linto. kebiasaanya didepan pelamin/didalam rumah.

Setelah semua para rombongan menikmati hidangan yang telah disediakan oleh pihak wanita, Linto dan Dara Baro akan di Peusijuek oleh para orang tua dari keluarga wanita. Peusijuek yang artinya pemberian restu dari keluarga. Peusijuek bagi masyarakat aceh tidak cuma dilakukan pada tahap pernikahan, tetapi bagi kebiasaan orang aceh Peusijuek dilakukan dibanyak pada banyak tahapan-tahapan yang dianggap penting misalnya,
Jika ada yang membuat rumah/membeli rumah, setelah menduduki jabatan baru, ketika hendak menunaikan ibadah haji, dan banyak lagi tradisi peusijuek yang dilakukan oleh orang aceh.

Uniknya dari ada peusijuek ini dilakukan objek yang dipeusijuek diminta untuk membuat tangan seperti posisi berdoa diatas lutut dan di letakkan dengan beberapa tumbuhan dan bunga yang telah dimasukkan kedalam air. Sambil membaca doa, tumbuhan tadi di putari antara hati hingga ke kepala dan kembali lagi posisi semula

Begitu juga mempelai wanita, hingga giliran dari semua anggota selesai barulah proses dokumentasi atau foto hingga pergantian baju dilakukan. berikut saya lampirkan beberapa dokumentasi foto pengantin aceh.








Demikian artikel Intat Linto - Meriahnya Pesta Perkawinan Di Aceh, semoga bermanfaat.

Penulis : Muhammad Taufik

Unknown

About Unknown -

Saya bukanlah seorang pemula dan juga bukan seorang master dalam dunia blogger, saya hanya seseorang yang hobi menulis dan selalu mencari hal-hal yang baru. Tinggalkan komentar agar ada kesan dari anda. Salam Sukses.

Subscribe to this Blog via Email :

Post Comment

1 comments:

Write comments
ine fioza
AUTHOR
4 April 2016 at 04:13 delete

Slamat ea ......smoga menjadi keluarga yang sakinah mawaddah warrahmah aamiin.....


Reply
avatar