Powered by Blogger.

Sunday, 13 March 2016

Unknown

Meriahnya Konser Bergek Di Banda Aceh




Ribuan penonton memadati Raja Baru Lagu Aceh, Adi Berger yang bernama Asli Zuhdi tampil mempesona menghibur penggemarnya di Taman Ratu Safiatuddin, Lamprit Kota Banda Aceh Pada Sabtu Malam 12 Maret 2106.

Bergek tamptil dengan beberapa artis aceh lainya, penampilan dengan serangkaian Roadshow Bergek kesejumlah Wilayah di Aceh untuk memenuhi permintaan para penggemar lagu bergek (Fans Bergek) di Provinsi Aceh

Berita yang dihimpun dari MenatapAceh dikabarkan ada sejumlah penonton yang jatuh pingsan akibat berdesak-desakkan diantara ribuan para penonton lainnya.

Lihat Detail Informasi dan Foto (Click Disini)

Berikut Beberapa Video yang dapat kami lampirkan :








Sumber Informasi : MenatapAceh
Sumber Video : Ferta Utama


Read More

Saturday, 12 March 2016

Unknown

Sejarah Islam – Mengenal 10 Nama Pemimpin Besar Islam Part 1



SagoePostNews - Memilih 10 Pemimpin Besar Islam dari ratusan pemimpin besar Islam selain para sahabat tentu bukanlah hal mudah. Bisa jadi para pembaca punya idola serta pilihan masing-masing. Para pembaca bisa saja menyebutkan dan menggeserkan beberapa nama dari 10 Pemimpin Besar Islam yang saya uraikan ini. Begitulah sejarah, bukan ilmu pasti yang dapat diterapkan dengan rumus atau perkalian.

10 Nama Pemimpin Besar Islam yang dipilih ini diurutkan berdasarkan peranan besar mereka dalam dunia politik dan strateginya dalam memimpin, Serta kemampuan dalam menghadapi tipu daya musuh yang mengancam dan menipu dalam sebuah peperangan. Bukan berdasarkan prestasi dalam ilmu dan sastra. Juga bukan dalam masalah Hukum dan Pengetahuan Agama. Dan tentu saja, 10 Nama Pemimpin Besar Islam ini dipilih agar umat Islam tahu tentang pahlawan mereka.

Dalam 3 Abad terakhir, Nama-nama mereka dicatat sebagai Tokoh Besar Islam dalam Dunia Militer. Berikut saya rangkum dalam 10 Nama Pemimpin Besar Islam :

1. Abu Ja’far al-Manshur




Pria tangguh ini merupakan seseorang yang memegang peranan penting dalam berdirinya sejarah Daulah Abbasiyah. Dialah pencetus ide Daulah Abasiyah. Dia juru taktik dan tokoh intelektual di belakang saudaranya Abu al-Abbas as-Safah, khalifah pertama Daulah Abbasiyah. Detail Kisah Abu Jafaar Al-Mansur (Click Disini) Belum tersedia

2.Abdurrahman ad-Dakhil 


Abdurrahman ad-Dakhil Merupakan cucu dari Khalifah Hisyam bin Abdul Malik al-Umawi, pemuda bani Umayyah ini memiliki perjalanan hidup yang luar biasa. Bila anda membaca tentang kisahnya pasti anda akan merasa takjub. Karena di usia belia beliau, Abdurrahman ad-Dakhil atas kehendak Allah SWT beliau mampu mendirikan kerajaan dan mampu melakukan Lobi Politik Tingkat tinggi serta memimpin puluhan ribu pasukan untuk tunduk pada komandonya, memadamkan puluhan pemberontakan, menyelamatkan nyawa dari ribuan pedang, semua itu beliau lakukan sejak berusia 19 tahun. Detail Kisah Abdurrahman ad-Dakhil (Click Disini) Belum tersedia

3. Alib Arselan As-Saljuki



Alib Arselan As-Saljuki merupakan salah satu nama di balik kejayaan Dinasti Saljuk. Orang Turki patut membanggakan diri karena lahir seorang Alib Arselan As-Saljuki di tengah-tengah mereka. Alib Arselan As-Saljuki menurut sejarah pernah memukul mundur 200.000 pasukan Tentara Romawi hanya dengan 20.000 pasukannya saja. Ini merupakan 1 banding 10. Pasukan Tentara Romawi yang sudah berkuasa selama berabad-abad lamanya merupakan pasukan yang kuat yang disangka tidak terkalahkan itu takluk dengan pasukan yang jauh lebih sedikit jumlahnya. Sejak saat itu, pengaruh Romawi di Asia melemah hingga akhirnya ditaklukkan oleh Muhammad al-Fatih. Detail Kisah Alib Arselan As-Saljuki (Click Disini) Belum tersedia

4. Sultan Nuruddin Zanki




Sultan Nuruddin Zanki, ia adalah pahlawan Islam yang berhasil mengusir tentara Salib diari tanah Suriah dan sebagian wilayah Palestina. Mungkin namanya tidak sepopuler Shalahuddin al-Ayyubi, tapi dialah yang membuka jalan bagi Shalahuddin untuk membebaskan Jerusalem Detail Kisah Sultan Nuruddin Zanki (Click Disini) Belum tersedia

5. Sultan Shalahuddin al-Ayyubi




Shalahuddin al-Ayyubi merupakan penerus perjuangan Sultan Nuruddin Zanki. Beliau dilahirkan dari Suku Kurdi dantumbuh besar di wilayah Negeri Syam karena ayahnya pindah ke Aleppo membantu perjuangan Imaduddin Zanki, ayah dari Nuruddin Zanki. Di Aleppo Shalahuddin kecil mempelajari agama dan kemiliteran. Kemudian ia bergabung ke dalam pasukan pamannya, Asaduddin Syirkuh, yang merupakan salah seorang panglima pasukan Nuruddin Zanki.


Sambungan : Sejarah Islam – Mengenal 10 Nama Pemimpin Besar Islam Part 2

Sumber Artikel : KisahMuslim
Read More

Friday, 11 March 2016

Unknown

Heboh, Lada dan Ketumbar Berpemutih Pakaian Beredar di Pasaran



WARTAKOTA - Lada dan Ketumbar berkualitas baik yang dibuat dengan cara dicuci pemutih pakaian, dinyatakan beredar di seluruh Jabodetabek,Cirebon, dan Lampung. Kasubdit Indag Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Agung Marlianto, mengungkapkan hal itu kepada wartawan, termasuk Wartakotalive.com saat jumpa pers di Polda Metro Jaya, Kamis (10/3/2016).

Agung mengatakan, lada-lada itu awalnya diambil dari petani-petani di daerah. Beberapa diantaranya ada yang berasal dari Cirebon,Lampung, serta dari daerah Bogor.

Setelah lada-lada tadi diolah dan diproses untuk mendapatkan wujud lebih baik, yakni bertambah putih dan bersih dengan cara dicuci menggunakan pemutih pakaian dan pasta gigi, barulah lada disebar kembali ke daerah-daerah.

"Dijual lagi di pasar-pasar di daerah Jabodetabek, Cirebon, lalu lampung," kata Agung.

Lokasi gudang yang digerebek polisi di Pergudangan Kosambi Permai, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten hanya digunakan pelaku untuk memproses lada-lada tersebut.

Polisi dari Subdit Indag Ditreskrimsus Polda Metro Jaya membongkar kasus lada berpemutih pakaian ini pada 15 Februari 2016 lalu.

Pemilik gudang, yakni EHW ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi.

Dia mengaku sudah 8 tahun ini menjalankan praktek itu. Dengan omzet Rp 100 Juta per bulan.

Sumber Informasi : WartaKota.com
Read More
Unknown

Presiden Joko Widodo (Jokowi) Resmi Menjadi Eyang pada 10 Maret 2016



Presiden Joko Widodo resmi menjadi Eyang pada Kamis (10/3/2016). Berita kelahiran Cucu pertama dari pasangan putra pertamanya Gibran Rakabuming dan Selvi Ananda Putri Presiden Jokowi ini langsung heboh di dalam Media Sosial. Informasi yang dihimpun cucu jokowi lahir di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah, Surakarta

Kronologi Kelahiran Cucu Pertama Jokowi berawal dari kontraksi yang mulai dirasakan oleh Selvi Ananda sekitar pukul 06.30 WIB.

Tepat pada pukul 09.28 WIB, Selvipun melahirkan putra pertamanya dengan berat 3,09 kg dan panjang 48,5 cm, yang persalinannya dipimpin oleh dr Soffin Arfian.

Dalam konferensi pers siang tadi, Gibran menyampaikan rasa terima kasihnya kepada masyarakat atas doa yang telah diberikan dan juga kepada tim dokter yang telah membantu persalinan istrinya dengan baik.

"Saya juga ingin mengucapkan terima kasih banyak untuk tim dokter dari PKU, tadi pagi tanggap sekali. Terima kasih. Prosesnya cepat sekali, lancar. Terima kasih doanya," ujar Gibran.

Presiden Jokowi tiba sekitar pukul 21.03 WIB di RS PKU Muhammadiyah, bersama Ibu Negara Iriana. Keduanya langsung menuju kamar inap dari mantu mereka, Selvi Ananda.

"Alhamdulillah saya telah menjadi kakek (Eyang)" ucap Presiden seusai melihat cucu pertamanya, dalam keterangan pers yang disampaikan Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, Kamis.

Gibran Rakabuming Raka, putra pertama dari Jokowi yang juga ayah dari cucu pertama Jokowi, kemudian memberitahukan nama bayinya kepada wartawan.

"Jan Ethes Srinarendra," ucap Gibran.

Gibran menjelaskan, arti nama "Jan" adalah "sangat atau sekali". "Ethes" berarti "cekatan". Adapun "Srinarendra" adalah "pemimpin yang cerdas".

"Siapa yang memberikan namanya?" tanya wartawan.

"Ya bapaknya, dong," ucap Gibran.

Meski demikian, Gibran mengakui bahwa Presiden juga turut memberikan usulan nama.

Hingga saat ini, Presiden dan Ibu Negara belum berani menggendong cucunya.

"Bapak belum berani gendong. Saya juga belum berani gendong," tutur Iriana.

Sumber Artikel : Kompas.com
Read More
Unknown

Kuah Pliek U - Resep Hidangan Di Hari Jum'at


Like dan Share - Kuah Pliek U (Resep Hidangan Di Hari Jum'at). Bagi Masyarakat Aceh, siapa sih yang gak pernah Rasain Kuah Pliek U. Sudah pasti dari kebanyakan masyarakat aceh Kuah yang satu ini merupakan Favoritnya orang aceh. Ada yang lain dari hidangan yang satu ini, Terasa heboh bila hidangan yang satu ini disajikan dirumah-ruah dalam pedesaan di di aceh, Pihak penyaji pasti membagi-bagikan kuah pliek u yang mereka masak ketetangga dan keluarga terdekat. 

Jika anda pendatang dari luar aceh, boleh dicobain deh rasa kuah pliek u ini dengan sejuta kenikmatannya. 

Berikut saya sajikan Resep Kuah Pliek U :

Bahan Sayur-Sayuran :

- Kacang Panjang ¼ Kg
- Daun Melinjo 4 Ikat
- Buah Melinjo Muda 1 Ons
- Nangka Muda 2 Plastik
- Terong Hijau 10 Buah
- Kangkung 1 Ikat
- Pliek U ¾ Gelas Duralex Kecil
- Kalapa Kukur(Parut) 1 Buah
- Udang ¼ Kg - Secukupnya
- Garam Secukupnya

Bahan Bumbu Giling : 

- Ketumbar Giling Kering 2 Sendok Makan
- Cabe Merah 6 Buah
- Cabe Rawit 20 Buah
- Bawang Merah 6 Siung
- Bawang Putih 3 Siung
- Jahe 1 Cm
- Kunyit Halus 1 Sendok Teh
- Ketumbar Masak 1 Sendok Teh
- Kelapa Gongseng (uteulhee) 2 Sendok Makan
- Merica Bulat ½ Sendok Makan
- Asam Sunti (Belimbing Besi) 3 Buah

Bahan Bumbu Rajang
- Cabe Hijau 9 Buah
- Bawang Merah 3 Siung
- Sere 2 Batang
- Daun Jeruk 10 Lembar

Cara Pembuatanya : 
1. Gongseng pliek u dengan api kecil sampai harum baunya, tambahkan 1 gelas duralex panjang air sampai mendidih. Sesudah mendidih disaring (buang airnya). Blender pliek u hingga halus.
2. Rebus buah melinjo dan nangka muda sampai empuk (buang airnya)
3. Rebus kikil hingga empuk (buang airnya)
4. Potong sayur-sayuran, giling bumbu sampai halus dan rajang bumbu rajang.
5. Peras kelapa kukur sampai mejadi santan encer
6. Masukkan ke dalam panci sayur-sayuran, bumbu giling, bumbu rajang, udang, garam, pliek u (kecuali kangkung dan daun jeruk) aduk- aduk hingga rata. Masukkan air sedikit lalu direbus.
7. Sesudah berasap masukkan santan encer (aduk-aduk)
8. Ketika hampir matang masukkan kangkung dan daun jeruk, tunggu hingga matang

Kuah Pliek U Siap Disajikan




Sumber Artikel : Blog Masakan Khas Aceh

Read More

Thursday, 10 March 2016

Unknown

Teungku Ahmad Dewi Tokoh Ulama Pendakwah (Da'i)



Teungku Ahmad Dewi adalah Seorang Tokoh Ulama Pendakwah (Dai) Kelahiran Idi Cut Aceh Timur. Beliau merupakan salah satu ulama yang berani dan tegas melawan kebijakan pemerintah yang bertentangan dengan syariat islam di bumi serambi mekkah. Beliau mengharamkan putra-putri aceh menghafal Pancasila sebelum pandai membaca Alif Ba Ta karena menurut beliau lebih dahulu turun perintah menuntut ilmu agama dari pada mengamalkan Pancasila.

Teungku Ahmad Dewi merupakan anak dari Teungku Muhammad Husen (Ayahnya) dan Dewi (Ibunya) Kelahiran Peudagee Sumatera Utara. Nama Pada akhiran beliau merupakan nama dari sang ibundanya. Sehingga beliau lebih dikenal dengan Teungku Ahmad Dewi. Kakeknya merupakan seorang Ulama Fiqih Ternama Teungku Hasballah yang bergelar Teungku Chik di Meunasah Kumbang. Dari beliau belajar ilmu agama Islam di dayah (pesantren) dan terakhir tercatat sebagai santri dari Pesantren Abu Abdul Aziz Samalanga. Beliau memimpin Pesantren BTM Bantayan Idi Cut, Aceh Timur.

Sebagai seorang pendakwah kondang beliau sering diundang hampir ke setiap pelosok desa yang ada di seluruh Aceh dan dalam dakwahnya selalu berisikan sindiran-sindiran halus kepada pemerintahan untuk mengubah kebijakan-kebijakan yang tidak memihak kepada rakyat kecil dan meminta agar diberlakukan syariat Islam di Aceh. Beliau dengan Barisan Tentara Merahnya juga menghalau muda-mudi yang bukan muhrim yang duduk berdua-duaan di tepi pantai Idi Cut. Beliau berdakwah tujuh hari tujuh malam dengan mengundang para ulama-ulama seluruh Aceh untuk mencari solusi tegaknya syariat Islam di Aceh.

Akhirnya Beliau dituduh subversif (merongrong ideologi Pancasila) dan berkali-kali keluar masuk penjara, dalam penjara pun Beliau tetap berdakwah mengajak narapidana bertobat kembali ke jalan Allah. Setiap ada persidangan dia di pengadilan selalu dipenuhi ratusan ribu massa untuk meyaksikan jalannya sidang sang dai. Pada waktu Aceh berstatus siaga, Operasi Jaring Merah dilancarkan di Aceh, Teungku Ahmad Dewi (sang pendakwah kondang) sampai hari ini tidak pernah muncul lagi di atas podium.

Read More
Unknown

Kesultanan Lamuri


Kesultanan Lamuri merupakan Salah Satu Kerajaan Aceh yang terletak di daerah Kabupaten Aceh Besar dan merupakan Cikal Bakal Kerajaan Aceh Darussalam. Kerajaan Lamuri dipimpin oleh raja-raja dari Dinasti Maharaja (Meurah) Syahir Dauliy. Para Pendatang menyebutkan kesultanan tersebut dengan nama Lam Oerit atau Lamuri. Kesultanan Lamuri terletak dekat Kampung Lam Krak Kecamatan Suka Makmur yang sekarang disebut Lamreh dekat dengan Krueng Raya.

Menurut Sejarawan Aceh, M. Junus Djamil (1972) keberadaan Kerajaan Lamuri dijelaskan dalam beberapa Hikayat, Riwayat dan Penelitian diantaranya Dalam Hikayat Raja Masah, , Hikayat Syeh Hudan (Teungku Lam Peuneu'euen), Riwayat Asal Usul Sukee Lhee Reutoh, Riwayat Putroe Neng (Raja Seudue), serta hasil penelitian Ceng Oi dari Cina pada Tahun 1919.

Pada Tahun 414 H (1024 M) Kesultanan Lamuri diserang oleh Raja Rajendra Cola Dewa dari India. Menghadapi serangan itu, Lamuri membuat pertahanan di Lamreh. Para Penduduk negeri diungsikan ke Gle Weung oleh Sultan. Serangan Raja Rajendra Cola Dewa dari India itu pun berhasil dipatahkan. Riwayat perang tersebut disusun dalam Hikayat Prang Raja Kula, yang menyebutkan bahwa setelah perang terjadilah perpecahan karena ada sebagian wilayah yang dicaplok, seperti Indra Jaya/Kerajaan Seudu yang diserang oleh Armada China pimpinan Liang Khie dengan Laksamana O Nga.

Dari penyerangan tersebut beberapa generasi Liang Khie telah menguasai Negeri Seudu/Panton Bie (Cantoli), di antaranya generasi yang terkenal adalah Putri Nian Nio Liang Khie (Putroe Neng). Pada masa Putroe Neng berkuasa, Putroe Neng (Putri Nian Nio Liang Khie) melakukan penyerangan ke Lamuri yang diperintah oleh Maharaja Indra Sakti. Pada masa itulah datang rombongan Syeh Abdullah Kan'an yang dikenal sebagai Teungku Lampeu'neuen atau Syeh Hudan ke Lamuri yang membawa ajaran Islam. rombongan Syeh Abdullah Kan'an berangkat bersama rombongannya dari Bayeuen (Peureulak) yang merupakan murid dari Dayah Cot Kala. Atas izin Maharaja Indra Sakti rombongan rombongan Syeh Abdullah Kan'an menetap di daerah Mampreh.

Suatu ketika Syeh Hudan menawarkan bantuannya kepada Maharaja Indra Sakti untuk menghadapi serangan Putroe Neng (Putri Nian Nio Liang Khie). Tawaran itu diterima dan kelompok Syeh Hudan berperang dengan pasukan Liang Khie. Setelah peperangan dimenangkan oleh Syeh Hudan, Putroe Neng berdamai dengan pihak Syeh Hudan. Karena kemenangan itu, Maharaja Indra Sakti dan rakyatnya kemudian memeluk Islam. Dalam perjalanan waktu Kesultanan Lamuri pun runtuh dengan bangkitnya Kerajaan Aceh Darussalam.

Sekarang Kesultanan Lamuri hanya meninggalkan beberapa pondasi yang masih berdiri Kokoh dan merupakan Objek Wisata yang indah dan Patut dikunjungi. Kesultanan Lamuri  merupakan Salah Satu Sejarah Aceh yang patut kita pelajari sebagai Putra Putri Bangsa Aceh.

Baca Juga : Bukit Lamuri Objek Wisata Indah Laksana Surga Yang Terpendam (Artikel Belum Tersedia)

Demikian sedikit tentang Kesultanan Lamuri, Mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan baik itu dalam tulisan, gambar dalam artikel yang saya sampaikan ini dan berharap memberi informasi apabila ada kesalahan tersebut.

Share Artikel Ini, Biar Saudara-saudara mengetahui sedikit sejarah. Salam Sukses Selalu.

Sumber Artikel : Wikipedia, AcehLamuri.
Read More